"Rahasia Kasih"

You're it, showed me how beautiful life can be when I had given up hope. You're it, I live how I am. You are to me the closeness and security. You're there, I always daily energy. Thank you from my heart! or here ... I thank you for the wonderful hours ... I thank you for your openness ... I thank you for your confidence ... I thank Gov. .. I just thank you for everything! YOU are something very special in my life! I am glad that I've Register .. I Love You.....

Dienstag, 12. Juni 2007

Vince and Darwis

Sabtu yang lalu tuh kita bertiga di undang sama Vince karena tanggal itu pas Hari Ultahnya yang ke 28 jadi Persekutuan Doanya di jadikan hari sabtu juga jadi masaknya sekalian aja dan nggak perlu repot.
Di hari ultah Vince yang ke 28 ini dia pertama kali merayakan bersama kekasihnya Darwis, mereka kenal saat Vince praktikum di Stuttgart tahun lalu, dan mereka bertemu dan kenal di acara kebaktian gereja. Hanya sebatas kenal aja dan saling kontak sampai Vince balik ke Dortmund lagi yah.......namanya dah jodoh ahkirnya mereka mengikat tali kasih hingga sekarang.

Dan sabtu itu ternyata bukan hanya acara ultah aja tapi sekalian acara tunangan mereka karena tahun depan mereka berdua berencana akan menikah kalau surat-suratnya dari Indo udah kelar.
kami hanya bisa berdoa buat mereka supaya semuanya berjalan dengan lancar sampai hari pernikahan mereka.
Sabtu itu si Vince dapet kado dari anak-anak PD seperangkat kosmetik dan alat rias supaya Vince bisa belajar berdandan nantinya he....he..he...nah kalau dari kami bertiga Vince dapet voucher belanja dari Karstadt jadi bisa milih sendiri apa yang di suka.

Vince ama Darwis masak banyak banget ada kuetiaw goreng, bakmi goreng, opor ayam, daging rendang terus Adi bikin sup jagung dan Wanda sana Monic bikinin lumpia goreng pokoknya malam itu banyak makanan yang tersisa. Sedangkan Misterku kan nggak suka masakan INDO tuh makanya Vince ama Darwis nyediain PIZZA special buat hubby wah dia senangnya minta ampun dapet Pizza karena dia dah bilang sama aku di rumah kalau nggak makan entar disana, tapi setelah lihat PIZZA matanya jadi biru berbinar-binar (emang matanya biru sih...).

Jam 21.00 kami pamit pulang ke rumah naik taxi cuaca di luar hujan deras pake petir segala yang bikin Patrick takut, sesampainya di rumah gosok gigi ganti piyama terus bertiga tiduran di kasur air yang hangat nggak lama kemudian Patrick dah tertidur lalu kupindah ke kamar tidurnya jadi aku banyak tempat untuk bergerak di kasurku.

Labels: