PeRem (teil 2)
Minta maaf dulu sebelumnya kalau sahabat-sahabat Blogger yang mampir ke sini jadi takut setelah baca cerita aku, tapi pengalaman itu nggak bisa kita pungkiri karena itu semua bukan kemauan kita sendiri. Banyak temenku yang bilang kalau aku mungkin punya indra keenam, boro-boro indra ke enam indra ke lima aja kagak he...he...he...dan aku rasa nggaklah karena mungkin itu suatu kebetulan aja.
Dan anehnya suatu kebetulan itu terjadi nggak hanya sekali tapi beberapa kali dalam hidupku dan yang paling bikin aku takut itu pengalamanku saat aku kuliah dan kost di belakang kampusku.
Tempat kostku ini dulunya bekas gudang beras yang telah di renofasi menjadi rumah kost dan disitu ada 10 kamar tidur dan 6 kamar mandi jadi cukup rame karena penghuninya cewek semua, dan kebetulan kamarku tuh letaknya paling pojok dan belakang kamarku itu kamar mandi nomer enam.
Setelah aku tinggal sebulan disitu aku nggak menemukan kejanggalan ataupun hal-hal yang bikin bulu kudu merinding, cuma saat aku makan di rumah makan dekat kampus penjualnya nanya......eh mbak si mbak kost dimana?? terus aku jawab kalau aku kost dimana yang dulu gudang beras, terus penjualnya mukanya jadi berubah dan godain aku, eh...mbak apa mbaknya kagak takut?? soalnya banyak yang pada ngekost disitu di liatin mahluk halus. Akunya hanya jawab..oh iya to bu, wah malah belum pernah dengar tuh? sambil pamit berlalu, setelah itu aku cuma berfikir aja kenapa yang pada kost disitu nggak pada ngasih tau atau emang mereka pada nggak tau????, ah daripada pusing mending aku diem aja selama aku nggak melihatnya sendiri.
Kebanyakan yang ngekost disitu tuh kakak kelasku dan ada juga yang udah kerja pokoknya mereka dah lama disitu, dan nggak semuanya aku kenal karena biasa kalau ada orang baru pasti pada belagak, aku mah cuek aja kalau ketemu ya say hello aja cukup yang penting masih ada orang yang baik disitu dan kadang kita masaknya rame-rame dan temen sebelahku yang namanya Narti tuh juga baek......dia dari Klaten dan anaknya ceriwis jadinya nggak bosen ngobrol sama dia. Terus kejadiannya....itu hari kamis dimana waktu itu ada sebuah sinetron yang di gemari anak-anak Kost tapi aku lupa apa tuh sinetronnya, kalau aku sama Narti lebih suka dengerin musik karena kebetulan aku bawa tape recorder dari rumah kita dengerin sambil baca atau ngobrol sambil ngemil di kamar lebih asyik.
Waktu menunjukkan pukul 21.00 mereka pada nonton di ruang tengah sambil ketawa kenceng banget sampai kedengeran dari kamarku yang paling pojok, waktu itu aku sama Narti lagi bahas tentang bahan ujian ahkir yang bikin pusing kepala, tiba-tiba setelah mereka pada ketawa ngakak keras banget yang nggak henti-hentinya terdengar suara perempuan membentak marah, dan suara itu jelas-jelas berasal dari kamar mandi di belakangku persis dan terdengar sampai di depan dan anak-anak langsung teriak berlarian ngumpul satu kamar saking takutnya, setelah itu terdengar bebarengan suara perempuan ngakak. Aku sama Narti cuma saling pandang aja tanpa bergeming terus aku langsung memejamkan mata dan berdoa minta perlindungan Tuhan juga si Narti yang bacain surat apa gitu karena dia muslim, di saat aku berdoa suara tertawa itu berangsur-angsur hilang dean hanya suara anak-anak di depan yang pada masih ketakutan.
Setelah itu aku keluar kamar sama Narti menuju ruang depan dan menegok keadaan mereka, ternyata mereka ada ber 7 ngumpul di satu kamar dan mereka mau tidur juga sama-sama saking takutnya dan mereka bertanya sama aku dan Narti apa kami berdua juga mendengar suara perempuan yang membentak dan tertawa ngakak???.......kami jawab gimana nggak dengar wong suaranya pas di belakang kamar kami kok, mereka hanya terdiam aja tanpa banyak tanya lagi.
Aku dan Narti saat itu nggak ada perasaan takut karena kami berdua merasa Tuhan melindungi kami dalam segala suasana, dan malam itu kami berdua juga tidur pulas tanpa pikir kejadian yang baru aja kita alami secara bersama.
Paginya......banyak yang antri di kamar mandi karena ada kuliah pagi semua dan diantara 6 kamar mandi yang ada.....hanya satu kamar mandi ke enam yang letaknya di belakang kamarku yang kosong, aku bilang knapa nggak mandi disana?? kan kosong tuh?? mereka hanya menggeleng aja ya wis ahkirnya aku yang pakai tuh kamar mandi ke enam, disitu bersih banget karena nggak ada yang pakai katanya entah karena apa aku kurang tau.....di saat aku mandi tercium bau bunga melati yang sangat harum memenuhi kamar mandi itu, nggak ada perasaan apa-apa dalam benakku selain cepet-cepet mandi biar nggak telat masuk kuliahnya karena dosennya cukup galak walaupun cakep.
Waktu makan di kantin aku cerita ama si Narti tentang bau melati di kamar mandi, terus ahkirnya si Narti membuka cerita yang selama ini membuat aku bertanya-tanya tentang rumah kost yang aku tempati. Kalau ternyata di kamar mandi nomer enam itu ada seorang wanita maksudnya mahluk halus wanita yang mendiami kamar mandi tersebut yang pada malam itu membentak dan tertawa ngakak karena dia merasa terusik dengan keramaian di ruang tengah katanya, terus aku tanya Narti lagi kok dia bisa tau tentang hal itu??? ternyata si Narti paginya nanya sama penjaga kampus mas Kamin namanya yang ternyata punya indra ke enam tentang kejadian semalam dan mas Kamin melihatnya seperti itu. Tapi kata mas Kamin perempuan itu tidak menganggu dia hanya tinggal aja di kamar mandi itu dan dia suka akan ketenangan.
Ahkirnya terjawab sudah......rasa ingin tahuku tentang kata-kata ibu yang punya rumah makan dimana aku sering makan disana, dan di rumah kost itu aku sempet tinggal 3 bulanan karena ngejar tugas ahkirku hingga selesai ujian. Dan aku tetap aja mandi di kamar nomer enam itu yang selálu tercium bau bunga melati karena tujuanku kan mandi dan nggak nganggu si mbaknya yang jaga disitu makanya nggak pernah telat ke kampus karena kamar mandi itu yang pakai cuma diriku, dan setelah selesai ujian aku pulang ke rumah ortuku dengan membawa berbagai kenangan dan cerita selama di rumah kost. Kejadian ini.....juga membuat aku lebih mengerti bahwa ada dunia lain yang ada di sekitar kita yang kadang tidak kita sadari, dan yang terpenting lagi bagaimana kita mendekatkan diri dan menyerahkan hidup kita kepada Tuhan supaya kita terhindar dari mahluk yang bukan ciptaanNya yang kadang menganggu kehidupan kita, ini cerita terahkirku tentang kejadian yang tidak pernah aku minta dan aku sadari dan aku berharap nggak akan pernah lagi mengalami hal-hal seperti ini. (EndE)
<< Startseite