"Rahasia Kasih"

You're it, showed me how beautiful life can be when I had given up hope. You're it, I live how I am. You are to me the closeness and security. You're there, I always daily energy. Thank you from my heart! or here ... I thank you for the wonderful hours ... I thank you for your openness ... I thank you for your confidence ... I thank Gov. .. I just thank you for everything! YOU are something very special in my life! I am glad that I've Register .. I Love You.....

Donnerstag, 24. Mai 2007

mama angkat

Papaku punya kakak perempuan yang salah satu anaknya bernama GN nama Indonya dan nama Chinessenya aku singkat HG aja, GN ini menikah dengan seorang wanita yang sangat baik bernama Susi dan mereka mempunya anak satu cowok bernama Angga.
Pengennya selalu kontak dengan keluarga papa tapi karena mereka di berkati Tuhan dengan kekayaan terus melupakan saudaranya yang sederhana dan nggak mau mengenal apalagi kontak. Tapi masih ada juga beberapa saudara yang menghargai keberadaan dan keadaan kita tanpa memandang materi atau apapun juga yang kadang membuat kita terharu karena masih ada orang yang menyayangi dan mencintai kita apa adanya.

Pada awalnya kami sekeluarga nggak mengenal siapakah Susi itu hanya papa pernah sekali ketemu dimana saat itu Susi lagi ngantar anaknya si Angga ke sekolah sama pembantunya ketemu papa di jalan, dan pembantunya itu mengenal papa karena dulu pembantunya pernah kerja di tempat kakak perempuannya papa jadi pernah melihat papa sekali makanya waktu pembantunya bilang kalau papa itu onkelnya GN lalu Susi datang dan tanya sama papa apa papa bener onkelnya GN, terus papa jawab iya cuma nggak ada kontak sama sekali sama keponakannya itu. Dan saat itu papa sempet ngasih alamat rumah kita ke Susi karena papa pikir Susi baek dan nggak sombong kira aja bisa maen ke rumah sekedar mampir karena bagaimanapun juga kita ada ikatan saudara.

Nah setelah dua bulanan lebih terahkir papa ketemu sama Susi kami mendengar berita dari saudara dekat papa kalau keponakannya papa si GN itu cerai dengan istrinya Susi karena hal-hal yang nggak bisa aku ceritakan disini karena terlalu Complicate dan bersifat pribadi yang pokoknya intinya Susi ini nggak tau apa-apa dan menerima keadaan dan takdir bahwa dia akan di ceraikan.

Kami sempet terkejut juga walau tidak mengenal mereka tapi kami cukup prihatin dengan keadaan mereka padahal punya rumah megah, mobil bagus dan pekerjaan yang sangat menunjang, istri cantik, baek dan setia juga punya anak yang cakep dan sehat tapi semua itu nggak menunjang untuk hidup bahagia dan kenyataannya mereka nantinya harus bercerai.
Buat Susi itu merupakan pukulan yang sangat berat dan membuat dia linglung tanpa arah......karena dia belum jelas pokok permasalahannya, nah di saat itulah Susi bertamu ke rumah dan menceritakan semuanya kepada kami sambil nangis sedih, dia bilang di Semarang nggak punya siapa-siapa sedangkan keluarga dari mertua pada ikut musuhin dia karena masalah dengan suaminya makanya hanya ke papa dia bisa minta dukungan juga nasehat supada dia bisa bangkit kembali dan langkah apa selanjutnya yang harus di ambil.

Sambil menunggu proses perceraian Susi tetap tinggal di rumah mewah itu dengan anaknya si Angga dan suaminya udah nggak pernah pulang apalagi nenggok anaknya kok tega yah? darah dagingnya sendiri di lupain begitu saja.

Dan saat itu Susi ini sering dateng ke rumah dengan pembantu dan anaknya untuk sekedar mampir atau curhat lama-lama kita saling mengenal aku dan Susi ini cocok walau umurnya beda jauh, saat itu Susi udah 30 tahun dan aku masih kelas 3 SMA walaupun beda jauh tapi kita saling....cocok dan nyambung dalam pembicaraan, makanya nggak jarang aku di ajak bepergian dengan motor Suzukinya aku yang boncengin dan anaknya di depanku berdiri, pokoknya aku anter kemana dia mau untuk menyenangkan hatinya yang lagi sedih dan hancur.

Walupun aku bisa naik motor tapi aku nggak punya SIM karena ogah perpanjang setelah motorku di jual makanya Susi langsung nyuruh aku bikin SIM dan dia yang bayar.....supaya aku bisa antar dia kemana-mana tanpa takut kalau di tilang, pada awalnya aku nolak karena aku nggak mau dia ngeluarin uang karena dia lagi punya masalah, dan aku bilang entar aja nunggu papa yang bikinin tapi dia tetep aja bayarin.

Sering juga hari-hari biasa atau weekend aku di ajak nginep di rumahnya karena pembantunya dah di pulangin karena takut entar nggak bisa bayar, makanya aku suruh nemenin dia tidur di rumah yang megah itu, ngimpi apa yah?? pikirku sampai aku bisa masuk di rumah mewah begini dan tidur di dalamnya he...he..he..sampai kadang canggung ke kamar mandi aja aku bilang ama Susi sampai dianya ketawa sambil bilang kamu mau apa tinggal ambil aja nggak usah sungkan dan malu anggap aja rumah sendiri, iihh.......mana bisa anggap rumah sendiri tetep beda dong....dan akupun nggak menggunakan kesempatan kok tetep pada kesopanan yang ada.

Terus pada suatu malam aku di tanya ama Susi, mau nggak kalau kamu aku angkat jadi anakku?? akunya hanya terbenggong-benggong aja, mau nggak Vie?? dia tanya sekali lagi, ahkirnya aku jawab ya wis...mau deh tanpa ba..bi..bu dan yang dulunya aku panggil dia dengan sebutan Cik?? sekarang punya panggilan baru dengan MAMA, jadilah dia mama angkatku.

Dengan kondisi masalah dia yang ada dia tetap tersenyum dan lapang dada karena dia menyerahkan semuanya kepada Tuhan salut aku kadang sama mama angkatku ini, banyak yang dia berikan kepadaku nggak hanya berupa materi tapi juga berupa dukungan supaya aku lebih maju dan berhasil di masa depanku, sampai saudara dan keponakan papa yang bekas suaminya itu menuduh kalau aku dan keluargaku menghabiskan hartanya dengan mendekati mantan istrinya sungguh KEJAM tuduhan itu, justru kami mau menolong malah di tuduh sebaliknya. Mama angkatku sampai geram juga kok tega-teganya menuduh hal seperti itu pada keluarga kami??? kami hanya bersabar dan minta petunjuk Tuhan supaya GN ini di bukakan matanya tentang kebenaran.

Setelah pengadilan memutuskan cerai maka rumah mewah itu di jual dan di bagi bertiga dan saat itu pula mama angkatku memutuskan untuk kembali ke rumah orang tuanya di PURWOKERTO, disana dia masih punya keluarga yang sangat menyayangi seperti juga keluarga kami disini tapi kami nggak bisa memberikan apa yang terbaik untuk dia selain keluarganya sendiri.

Saat perpisahan tiba........tangisan haru mengiringi kepergian mama angkatku dan anaknya sedih dan sedih rasanya....tapi aku ingin mamaku bahagia berkumpul bersama keluarganya dan mungkin dia bisa lebih cepat melupakan masa lalunya dan memulai dengan hidup baru.
Alamat dan notel nya aku tulis di buku Harianku dengan cerita kenangan bersamanya, sering aku tulis surat tapi nggak pernah di balas, pernah beberapa kali telpon nggak pernah ketemu karena yang terima mamanya dan selalu bilang nggak ada, kenapa??? karena ortunya nggak suka dan nggak mau berhubungan dengan keluarga yang menyangkut mantan menantunya yang membuat menderita anak perempuannya, buatku itu logis kalau sampai ortunya mama angkatku berbuat seperti itu, sampai ahkirnya kami pindah rumah dan buku harianku ilang sehingga aku nggak punya lagi alamat mama angkatku tercinta dan kontakpun terputus.

Padahal aku ingin berterima kasih padanya karena apa yang sudah dia tanamkan dalam kepripadianku dan masa remajaku sehingga aku bisa setegar dia dalam menghadapai masalah yang sesulit apapun, tiap malam selalu ku bawa dalam DOA supaya aku di pertemukan dengan dia kembali sehingga aku bisa melepas rindu dan banyak bercerita selama kita nggak bertemu.

Sampai suatu saat aku mengenal Patty secara nggak sengaja lewat Blogger dan yang ternyata suaminya berasal dari Purwokerto juga, saat kirim-kiriman message di friendster aku ceritakan tentang mama angkatku ini dan Patty menawarkan untuk membantu dengan mertuanya mencari jejak mama angkatku ini. Thanks banget ya Patt.......sebelumnya walaupun kita belum kenal lama tapi kamu berbaik hati menawarkan bantuan seperti ini sampai repot nanyain ke mertua segala, sebisanya aja Patt.......jangan malah membebani kamu dan mertua malah nggak enak jadinya sekali lagi Thanks banget, dan aku percaya dan sabar kalau Tuhan pasti akan mempertemukan kembali aku dengan mama angkatku walau entah kapan??.

Dan aku juga berharap siapa tau dengan coretan kisah ini mama angkatku Susi bisa membaca sendiri atau mungkin ada sahabat Blogger yang tidak sengaja mengenalnya atau malah mengenalnya dengan baik bisa memberitahu keberadaannya dan kita bisa menjalin komunikasi seperti dulu lagi.

Labels: