"Rahasia Kasih"

You're it, showed me how beautiful life can be when I had given up hope. You're it, I live how I am. You are to me the closeness and security. You're there, I always daily energy. Thank you from my heart! or here ... I thank you for the wonderful hours ... I thank you for your openness ... I thank you for your confidence ... I thank Gov. .. I just thank you for everything! YOU are something very special in my life! I am glad that I've Register .. I Love You.....

Mittwoch, 25. April 2007

ke taman

Kalau cuaca panas gini Patrick paling nggak betah di rumah maunya dia ke Spielplatz (tempat bermain) melulu, padahal aku paling ogah kalau di luar panas banget karena kulitku sangat sensitif kalau kena sinar matahari.
Bukan sok atau apa tapi emang bener baru kali ini di Jerman aku kena alergi sinar matahari, waktu di Indo juga nggak terus waktu ke Spanyol padahal tiap hari ke pantai dengan bikini dan berjemur di sinar matahari tapi nggak papa, makanya sempet binggung juga kenapa di jerman lebih bahaya sinar mataharinya.

Padahal kalau masalah sonnencream aku juga nggak pernah lupa tapi tetep aja sensitif dan keluar jerawat merah kecilnya kalau udah berlebihan kepanasan, makanya waktu pertama kali ke jerman sebelum married kan musim panas tuh......nah ceritanya kita mau ke kebunnya papa mertua yang letaknya lumayan jauh dari rumah kita terus aku keluar dengan membawa payung sedangkan hubby melihatku dengan terheran-heran dan binggung sambil bertanya, "Schatz....knapa kok bawa payung?" terus aku jawab,"lha di luar kan panas.....gimana sih? makanya aku nggak mau kepanasan", solanya kalau di Indo keluar deket aja gitu bawa payung.....dan jarang kena sinar matahari. Langsung aja my hubby tertawa terbahak-bahak sambil bilang.......Schatz orang disini menantikan panas sedangkan kamu malah takut panas? nggak usah pake payung entar di ketawain lho....sama orang-orang, ya udah ahkirnya daripada malu di ketawain orang aku bertopi ria sambil keluar rumah takut kalau kepala kebakar.


Soalnya panas di Indo dan di Jerman itu beda banget, bedanya justru di jerman kalau musim panas bisa lebih panas dari Indo dan bisa bakarin rumput yang kering lho karena saking panasnya, makanya sering terjadi kebakaran juga disini karena kondisi cuaca yang nggak aturan panasnya.

Untuk Patrick pun aku lebih berhati-hati lagi karena dia juga punya problem yang sama kalau sama sinar matahari jadinya kalau keluar rumah nggak lupa sonnencream deh yang banyak, seperti tadi juga kita ke taman bermain untungnya sepi cuma kita berdua karena sekitar jam 15.00 pasti anak-anak masih pada tidur, sedangkan Patrick ogah tidur karena pengen ke taman bermain jam segituan aku pikir ya wis nggak papa sekalian aja entar kalau dia capek bermain terus pulang aku mandiin dan malemnya bisa tidur nyenyak.


Patrick mainan sendiri pasir dan kadang plorotan, aku cuma lihat aja dari jauh mengamati sambil duduk cari tempat yang teduh, sekali denger tangisan dia karena jatuh dari atas gundukan tanah aku bilang nggak papa kamu anak laki mesti berani dan nggak perlu nangis. Hampir 2 jam lebih kita disana sampai ahkirnya banyak anak dan ortunya berdatangan, eh..malah si kecil bosan dan ngajak bersepeda karena kebetulan dia bawa sepeda kumbangnya yg kuning, sebelum belanja kita berdua mampir ke kebun keluarga yang rencanaya mau di jual sepeninggalnya papa, karena pada nggak sanggup lagi merawat kebun tersebut selain papa aku rasa nggak ada karena dia paling rajin dan telaten merawat kebun.

Sebenernya sayang juga sih.....tapi kita semua udah putuskan untuk di jual aja karena kebun itu mengingatkan kita terus sama almarhum papa, tadi aja sampai patrick tanya, "Mama....ini kan kebunnya opa??" terus aku jawab,"Iya schatz...", terus Patrick ngomong lagi, "Mama......opa di langit kan ma? dia lagi bobok disana karena opa sakit", aku hanya mengangguk sambil mataku berkaca-kaca dan dalam benakku masih ada semua kenangan indah saat bersama papa, karena dia adalah seorang papa yang berwibawa, dia juga seorang mertua yang baik dan terlebih lagi buat Patrick dia adalah seorang opa yang telaten dan sayang juga penuh kasih, makanya sampai kapanpun untuk Patrick dan kami tentunya sosoknya juga kenangannya akan tetap tinggal dalam hati sampai kapanpun.

Labels: