"Rahasia Kasih"

You're it, showed me how beautiful life can be when I had given up hope. You're it, I live how I am. You are to me the closeness and security. You're there, I always daily energy. Thank you from my heart! or here ... I thank you for the wonderful hours ... I thank you for your openness ... I thank you for your confidence ... I thank Gov. .. I just thank you for everything! YOU are something very special in my life! I am glad that I've Register .. I Love You.....

Montag, 21. August 2006

nengok papa

Hari minggu pukul 15.00 sore aku dan mama pergi ke RS untuk nengok papa sedangkan Peter yang dirumah jagain si Patrick yang masih tidur lelap di kamarnya. Karena emang jam besuchnya agak sore dari jam 15.00 ampe jam 16.00 aja makanya kita nggak mau terlambat sampe disana, kebetulan cuaca waktu itu nggak begitu mendukung mendung dan hujan makanya mama pengen naik taksi aja tapi kalau dipikir jarak rumah sakit dan tempat tinggal kami terlalu nanggung utk di tempuh dgn taksi makanya kita putuskan dengan jalan kaki aja dan ambil jalan pintas, sambil jalan kita banyak ngobrol tentang liburan di Indolah, Patrick yg udah mulai masuk di Spielgruppe (kelompok bermain) dan tentunya tentang kondisi papa tercinta kami.
Sesampainya disana udah banyak orang yg nunggu untuk besuch di ruang ICU, hanya dua orang yg di perbolehkan masuk ke ruangan jika lebih bisa bergantian, sebelum masuk ruangan kami diharuskan memakai pakaian yg udah disiapkan serta mencuci tangan kami dan memakai lotion steril.
Pada saat aku memasuki ruangan dimana papaku terbaring aku hanya bisa berdoa dalam hati supaya aku di beri kekuatan karena disaat aku melihat papaku yg terbaring lemah dengan penuh selang infus dimana-mana membuat tangisku tak tertahankan, apalagi disaat dia memanggil namaku Vivie dan mengulurkan tangannya supaya aku mendekat kepadanya, saat itu kupeluk dan kucium dia sambil aku berdoa dan menangis.
Sungguh rasanya nggak tega bila melihatnya tapi aku harus tabah dan tetap tegar supaya mama juga mempunyai kekuatan yang sama dalam kondisi seperti ini, Tuhan aku juga mengucap syukur padaMu dan berterima kasih kalau saat ini keadaan papa sudah mulai ada kemajuan walaupun sangat tipis tapi kami tetap bersyukur dan bersyukur, karena kami juga tahu ENGKAU selalu ada dan menjaganya setiap saat.
Sebelum kami meninggalkan ruangan kami berdoa sampai papa tertidur lelap hingga mendengkur lalu kami pulang setelah mencium keningnya sambil mengucapkan "Gute Nacht......papa, wir haben dich so lieb".

0 Kommentare:

Kommentar veröffentlichen

Abonnieren Kommentare zum Post [Atom]

<< Startseite