nengok papa

Sesampainya disana udah banyak orang yg nunggu untuk besuch di ruang ICU, hanya dua orang yg di perbolehkan masuk ke ruangan jika lebih bisa bergantian, sebelum masuk ruangan kami diharuskan memakai pakaian yg udah disiapkan serta mencuci tangan kami dan memakai lotion steril.
Pada saat aku memasuki ruangan dimana papaku terbaring aku hanya bisa berdoa dalam hati supaya aku di beri kekuatan karena disaat aku melihat papaku yg terbaring lemah dengan penuh selang infus dimana-mana membuat tangisku tak tertahankan, apalagi disaat dia memanggil namaku Vivie dan mengulurkan tangannya supaya aku mendekat kepadanya, saat itu kupeluk dan kucium dia sambil aku berdoa dan menangis.
Sungguh rasanya nggak tega bila melihatnya tapi aku harus tabah dan tetap tegar supaya mama juga mempunyai kekuatan yang sama dalam kondisi seperti ini, Tuhan aku juga mengucap syukur padaMu dan berterima kasih kalau saat ini keadaan papa sudah mulai ada kemajuan walaupun sangat tipis tapi kami tetap bersyukur dan bersyukur, karena kami juga tahu ENGKAU selalu ada dan menjaganya setiap saat.
Sebelum kami meninggalkan ruangan kami berdoa sampai papa tertidur lelap hingga mendengkur lalu kami pulang setelah mencium keningnya sambil mengucapkan "Gute Nacht......papa, wir haben dich so lieb".
0 Kommentare:
Kommentar veröffentlichen
Abonnieren Kommentare zum Post [Atom]
<< Startseite