"Rahasia Kasih"

You're it, showed me how beautiful life can be when I had given up hope. You're it, I live how I am. You are to me the closeness and security. You're there, I always daily energy. Thank you from my heart! or here ... I thank you for the wonderful hours ... I thank you for your openness ... I thank you for your confidence ... I thank Gov. .. I just thank you for everything! YOU are something very special in my life! I am glad that I've Register .. I Love You.....

Donnerstag, 9. März 2006

Apa adanya

"Dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita."

Pada tanggal 5 Juni 2004 dini hari, telah dipanggil pulang oleh Tuhan mantan presiden AS yang ke 40, Ronald Reagan. Tokoh yang dikenang sebagai sosok yang selalu tampil apa adanya; rendah hati, murah senyum serta pribadi yang senantiasa terasa hangat. Ditambah lagi beliau telah benar-benar surut dari penampilan di hadapan publik selama kurang lebih sepuluh tahun terakhir karena penyakit Alzheimer yang menggerotinya. Ungkapan belasungkawa mulai dari yang bernada formal hingga sentimental terus berdatangan dari seluruh dunia. Terlepas dari kelemahan atau kekurangannya layaknya seorang insan, Ronald Reagan dianggap sebagai seorang pahlawan yang telah berhasil mengakhiri ketegangan perang dingin dengan blok komunis yang telah berlangsung beberapa dekade.
Sungguh tepat ungkapan kata bijak dari India; "Ketika datang di dunia kamu menangis, dan semua orang di sekitarmu merasa senang dan tertawa. Berbuat baiklah selama hidupmu, sehingga ketika kamu meninggalkan dunia ini, kamu akan merasa senang dan lega, dan semua orang di sekitarmu akan menangis." Kata bijak ini ingin mengungkapkan betapa pentingnya sebuah keteladanan hidup. Orang dikenang karena hidupnya memberi arti bagi orang yang ada di sekitarnya.
Sesungguhnya panggilan hidup kita sebagai pengikut-Nya adalah agar kita menjadikan diri kita sebuah teladan atas jejak teladan yang telah Kristus tinggalkan bagi kita (1 Ptr. 2:21; 5:3).
Hanya melalui keteladanan yang baik, kita dapat memperkenalkan Kristus kepada dunia untuk bersama kita memuliakan nama-Nya. Apalagi kalau kita kebetulan mendapat kepercayaan untuk tampil sebagai seorang pemimpin dalam arti luas; pemimpin rumah tangga, perusahaan, lingkungan, persekutuan, masyarakat bahkan negara. Kita harus dapat menjadikan diri kita sebuah teladan, tampil apa adanya; jujur, tulus dan setia sehingga fungsi kepemimpinan dapat berjalan efektif. Bukankah pemimpin bangsa kita, demikian juga mereka yang sedang mati-matian berusaha untuk meraih kekuasaan melalui pemilihan presiden yang sebentar lagi akan diselenggarakan, saat ini sedang giat-giatnya mengumbar janji, yang perwujudannya belumlah terbukti. Kita patut bersyukur bahwa Tuhan Yesus bukan saja berkampanye tentang kebenaran tetapi membuat diri-Nya secara nyata menjadi sebuah teladan kebenaran bahkan Dialah sesungguhnya Kebenaran itu !

0 Kommentare:

Kommentar veröffentlichen

Abonnieren Kommentare zum Post [Atom]

<< Startseite