"Rahasia Kasih"

You're it, showed me how beautiful life can be when I had given up hope. You're it, I live how I am. You are to me the closeness and security. You're there, I always daily energy. Thank you from my heart! or here ... I thank you for the wonderful hours ... I thank you for your openness ... I thank you for your confidence ... I thank Gov. .. I just thank you for everything! YOU are something very special in my life! I am glad that I've Register .. I Love You.....

Donnerstag, 25. Januar 2007

mata iman

"Sampai masa tuamu Aku akan tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus....." (Yesaya 46:4)


Pada suatu malam di sebuah komunitas pertanian kecil di Midwest, rumah dua lantai sebuah keluarga muda terbakar. Segera semua orang berlari keluar rumah yang penuh asap itu ke halaman depan. Semua anggota keluarga telah sampai di halaman depan rumah kecuali seorang anak laku-laki berumur lima tahun, sang ayah mendongkak ke arah kamar bocah laki-laki dan melihat puteranya menangis di pinggir jendela sambil mengucek-ucek matanya.Sang ayah segera tahu apa yang terbaik di lakukan daripada kembali masuk ke dalam rumah untuk menyelamatkan puteranya, lalu berteriak, "Nak, lompatlah! ayah akan menagkapmu!" Di sela-sela isak tangisnya si anak merespon suara yang di kenalnya dengan baik itu, "Tetapi aku tidak bisa melihat ayah!" Sang ayah menjawab dengan penuh keyakinan, "Nak, kamu tidak bisa melihat ayah tapi ayah bisa melihatmu!" si anak langsung melompat ke bawah dan selamat dalam pelukan sang ayah.

Seperti juga cerita di atas berapa kali dalam hidup kita di perhadapkan pada situasi yang sulit dan terjepit, semua terasa gelap dan tidak ada titik terang apalagi pertolongan dari orang-orang si sekitar kita. Percayakah kita bahwa ada sepasang mata di sorga yang terus mengawasi? dan Bapa tahu jalan keluar yang terbaik dalam kondisi yang paling genting sekalipun dalam kehidupan anak-anakNya, bahkan disaat anak-anaknya mulai berteriak dan menjerit dalam hatinya, "Dimanakah Engkau Tuhan? aku tidak bisa melihatMu!" Bapa terus mengawasi kita dan berkata, "Lompatlah Nak, keluarlah dari kemelut itu! kamu tidak melihatKu tapi Aku bisa melihatmu!" Bapa telah mengendangkan tanganNya yang penuh kasih dan kuasa untuk menyelamatkan hidup orang-orang yang dikasihiNya.

Tapi kadang kembali pada diri kita sendiri maukah kita melompat keluar dari kemelut permasalahan dan menyerahkan hidup kita pada tangan Bapa yang penuh kasih dan kuasa itu. atau justru kita memilih berada dalam permasalahan tersebut dan tidak mengindahkan suara Bapa yang berseru supaya kita "melompat" meskipun kita tidak melihat tangan Bapa? itulah yang di katakan Mata Iman dan kita tetap harus percaya bahwa Allah sanggup menopang hidup kita meskipun kita tidak bisa melihat tanganNya tapi Allah melihat kita.