Keluarga
"Bagaimana pun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri, dan isteri hendaknya menghormati suaminya."(Efesus 5:33)

Bahkan ada pepatah, "Sekokoh apapun sebuah bangsa, tetapi kalau keluarga-keluarga yang adalah komunitas terkecil dan terdekat di dalamnya rapuh, maka cepat atau lambat akan roboh pula sendi-sendi bangsa itu." Harmoni dan kebahagiaan dalam keluarga tidak datang dengan sendiri. Ia harus diupayakan, ditumbuhkan, dan dikembangkan, bahkan juga diperjuangkan. Keluarga seperti sebuah perahu yang berlayar; dia akan menghadapi rupa-rupa tiupan badai; mungkin ada bahaya di sana, ada ancaman di sana. Sauh kokohnya sebuah keluarga itu adalah adanya kasih dan rasa hormat satu sama lain. Tentunya bukan hanya antara suami dan isteri, tetapi juga antara semua unsur yang ada di dalamnya; orang tua, anak dan saudara sekandung. Tanpa kasih dan rasa hormat dalam keluarga, ibarat gedung tak bertiang; akan mudah roboh diguncang bencana. Atau ibarat pohon tak berakar; akan mudah mati.
Maka perhatian terhadap keluarga sangatlah penting. Jadi aneh kalau misalnya untuk karier atau untuk studi kita bisa punya banyak sekali waktu, tetapi untuk keluarga kita malah hanya menyediakan yang sisa-sisa. Karier dan studi seumpama bola karet yang kalau jatuh bisa mantul lagi. Tetapi keluarga adalah bola kaca, yang kalau sekali saja jatuh dan pecah, selamanya akan berbekas.
(Ayub Yahya)
0 Kommentare:
Kommentar veröffentlichen
Abonnieren Kommentare zum Post [Atom]
<< Startseite