"Rahasia Kasih"

You're it, showed me how beautiful life can be when I had given up hope. You're it, I live how I am. You are to me the closeness and security. You're there, I always daily energy. Thank you from my heart! or here ... I thank you for the wonderful hours ... I thank you for your openness ... I thank you for your confidence ... I thank Gov. .. I just thank you for everything! YOU are something very special in my life! I am glad that I've Register .. I Love You.....

Sonntag, 31. August 2008

Tak Sempurna


Hmm.......adekku yang atu ini emang cantik langsing cuek dan punya pekerjaan bagus cuman satu dia punya tipe sensi alias sensitif kalau lagi nggak mood, jadi kalau ngomong ama dia atau nasehatin dia mesti cari kata-kata dulu supaya jangan sampai dia tersinggung, yach.....namanya juga masih muda dan lagi masa puber makanya masih uring-uringan aja.

Dah beberapa minggu ini dia susah banget di hubungi di sms, di hp ataupun di kantor pokoknya ngalahin ibu mentri karena saking susah di hubungi, padahal aku kangen banget pengen denger beritanya dan kabarnya tentang pekerjaan baru yang sebulan di jalani.


Walau aku jauh dari mereka (Finsa and Arin) tapi aku pengen tau setiap saat kabar mereka supaya aku tidak kuatir, dan aku berusaha tetep dekat dengan mereka walau kondisinya jauh dan aku berusaha untuk membuat mereka bahagia dan membantu setiap permasalahan yang dia hadapi selama aku mampu pasti aku akan berusaha.

Sebagai seorang kakak aku tak sempurna dan juga punya kekurangan seperti manusia lainnya yang kadang tidak sesuai dengan apa yang di inginkan, tapi di balik kekurangan itu ada juga kelebihan yang kadang tidak sama di miliki oleh orang lain. Dan aku bangga karena Tuhan kasih kelebihan padaku kalau aku bisa membahagiakan ke dua adekku tanpa ada pilih kasih.

Ku mohon kedua adekku mengerti dan memahami bahwa kasih itu tak berkesudahan seperti KasihTuhan pada kita umatnya walau kita banyak dosa tapi DIA tetap mengampuni dan mengasihi kita apabila kita menyerahkan seluruh kehidupan kita padaNYA.

Aku bersyukur bisa punya adek seperti mereka dan aku bangga memiliki mereka yang selalu mengisi hari-hariku hingga saat ini, sehingga aku menikmati hidupku dengan berwarna-warni cerita, smoga mereka berdua berhasil meraih cita-cita yang di idam-idamkan dalam hidup mereka, hanya dengan Doa aku meminta supaya di bukakan jalan untuk kebahagiaan mereka selamanya.

Labels:

Mittwoch, 27. August 2008

Foto Finsa dari Malaysia

(Batiknya bok kerennn.......)

(Depan Menara PETRONAS mejenk ama temen-temen)


Kapan lalu aku pernah update tentang adekku Finsa Taradipa yang terbang ke malaysia untuk beasiswa study banding, dan Kamis besok tanggal 28 Agustus baru dia balik ke INDO makanya aku belum denger semua ceritanya secara langsung karena cuma di sms dan telpon aja bentar saking banyaknya kegiatan tapi kemaren aku dapet kiriman foto-foto Finsa dan temen-temennya ngapain aja disana selama study banding, untuk ceritanya entar nyusul dech yach?, pokoknya aku bangga banget dechhh...Terima Kasih TUHAN buat berkatmu sehingga Finsa bisa ke Malaysia amin.

(Finsa depan Menara PETRONAS Kuala Lumpur, Malaysia)

(mejenk lagi depan UNI)

Dan nikmatin aja foto-fotonya :

(Asyik Dapet Piagam)

(ama temen and panitia)

(Foto bareng abis seminar)

(Lagi seminar)

Labels:

Sonntag, 24. August 2008

Beban Berat

Setelah aku baca artikel yang INDAH ini aku merasa di kuatkan sekali dan aku sadar bahwa setiap beban hidup yang aku panggul di pundakku dan aku tanggung selama ini pasti ada jalan keluarnya jikalau aku berharap padaNYA. Dan aku belajar untuk selalu melihat ke bawah dimana masih banyak orang-orang yang menderita dan membutuhkan uluran tangan sesamanya yang perduli akan mereka. Disaat aku menyadari dan terbuka mata hatiku aku mennagis dan bersyukur atas semua berkat yang sudah aku terima saat ini, tapi apabila aku melihat ke atas aku semakin terpuruk hampir hancur dan aku bersyukur karena aku masih bisa melihat kebawah dan melihat masa kecilku dimana aku di besarkan dengan penuh perjuangan hidup yang membuat aku tegar dan kuat serta bangga dengan kedua orang tuaku walau mereka hanya hidup sederhana tapi mereka bisa membesarkan semua anaknya dengan penuh kasih sayang dan tanggung jawab. Ajar aku Tuhan supaya aku bisa seperti mereka menjadi orang tua yang bisa mendidik anakku dengan penuh kasih sayang dan cinta kasih serta tegar dan kuat untuk menjalani hidup ini selanjutnya amin.


"Beban Berat"

Beban berat (Anonim) "Mengapa bebanku berat sekali?" aku berpikir sambil membanting pintu kamarku dan bersender. "Tidak adakah istirahat dari ini?" Aku menghempaskan badanku ke ranjang, menutupi telingaku dengan bantal.

"Ya Tuhan," aku menangis, "biarkan aku tidur. Biarkan aku tidur dan tidak pernah bangun kembali!"

Dengan tersedu-sedu, aku mencoba untuk meyakinkan diriku untuk melupakan, tiba-tiba gelap mulai menguasai pandanganku. Lalu, suatu cahaya yang sangat bersinar mengelilingiku ketika aku mulai sadar. Aku memusatkan perhatianku pada sumber cahaya itu. Sesosok pria berdiri di depan salib.

"Anakku," orang itu bertanya, "mengapa engkau datang kepadaKu sebelum Aku siap memanggilmu?"

"Tuhan, aku mohon ampun. Ini karena... aku tidak bisa melanjutkannya. Kau lihat betapa berat hidupku. Lihat beban berat di punggungku. Aku bahkan tidak bisa mengangkatnya lagi."

"Tetapi, bukankah Aku pernah bersabda kepadamu untuk datang kepadaku semua yang letih lesu dan berbeban berat, karena Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."

"Aku tahu Engkau pasti akan mengatakan hal itu. Tetapi kenapa bebanku begitu berat?"

"AnakKu, setiap orang di dunia memiliki beban. Mungkin kau ingin mencoba salib yang lain?"

"Aku bisa melakukan hal itu?"

Ia menunjuk beberapa salib yang berada di depan kakiNya. "Kau bisa mencoba semua ini."

Semua salib itu berukuran sama. Tetapi setiap salib tertera nama orang yang memikulnya.

"Itu punya Joan," kataku. Joan menikah dengan seorang kaya raya. Ia tinggal di lingkungan yang nyaman dan memiliki 3 anak perempuan yang cantik dengan pakaian yang bagus-bagus. Kadang kala ia menyetir sendiri ke gereja dengan mobil Cadillac suaminya kalau mobilnya rusak.

"Umm, aku coba punya Joan." Sepertinya hidupnya tenang-tenang saja. Seberat apa beban yang Joan panggul? pikirku.

Tuhan melepaskan bebanku dan meletakkan beban Joan di pundakku. Aku langsung terjatuh seketika.

"Lepaskan beban ini!" teriakku. "Apa yang menyebabkan beban ini sangat berat?"

"Lihat ke dalamnya."

Aku membuka ikatan beban itu dan membukanya. Di dalamnya terdapat gambaran ibu mertua Joan, dan ketika aku mengangkatnya, ibu mertua Joan mulai berbicara, "Joan, kau tidak pantas untuk anakku, tidak akan pernah pantas. Ia tidak seharusnya menikah denganmu. Kau adalah wanita yang terburuk untuk cucu-cucuku..."

Aku segera meletakkan gambaran itu dan mengangkat gambaran yang lain. Itu adalah Donna, adik terkecil Joan. Kepala Donna dibalut sejak operasi epilepsi yang gagal itu.

Gambaran yang ketiga adalah adik laki-laki Joan. Ia kecanduan narkoba, telah dijatuhi hukuman karena membunuh seorang perwira polisi.

"Aku tahu sekarang mengapa bebannya sangat berat, Tuhan. Tetapi ia selalu tersenyum dan suka menolong orang lain. Aku tidak menyadarinya..."

"Apakah kau ingin mencoba yang lain?" tanya Tuhan dengan pelan.

Aku mencoba beberapa. Beban Paula terasa sangat berat juga : Ia memelihara 4 orang anak laki-laki tanpa suami. Debra punya juga demikian : masa kecilnya yang dinodai olah penganiayaan seksual dan menikah karena paksaan. Ketika aku melihat beban Ruth, aku tidak ingin mencobanya. Aku tahu di dalamnya ada penyakit Arthritis, usia lanjut, dan tuntutan bekerja penuh sementara suami tercintanya berada di Panti Jompo.

"Beban mereka semua sangat berat, Tuhan" kataku. "Kembalikan bebanku"

Ketika aku mulai memasang bebanku kembali, aku merasa bebanku lebih ringan dibandingkan yang lain.

"Mari kita lihat ke dalamnya," Tuhan berkata.

Aku menolak, menggenggam bebanku erat-erat. "Itu bukan ide yang baik," jawabku,

"Mengapa?"

"Karena banyak sampah di dalamnya."

"Biar Aku lihat"

Suara Tuhan yang lemah lembut membuatku luluh. Aku membuka bebanku.

Ia mengambil satu buah batu bata dari dalam bebanku.

"Katakan kepadaKu mengenai hal ini."

"Tuhan, Engkau tahu itu. Itu adalah uang. Aku tahu kalau kami tidak semenderita seperti orang lain di beberapa negara atau seperti tuna wisma di sini. Tetapi kami tidak memiliki asuransi, dan ketika anak-anak sakit, kami tidak selalu bisa membawa mereka ke dokter. Mereka bahkan belum pernah pergi ke dokter gigi. Dan aku sedih untuk memberikan mereka pakaian bekas."

"AnakKu, Aku selalu memberikan kebutuhanmu.... dan semua anak-anakmu. Aku selalu memberikan mereka badan yang sehat. Aku mengajari mereka bahwa pakaian mewah tidak membuat seorang berharga di mataKu."

Kemudian ia mengambil sebuah gambaran seorang anak laki-laki. "Dan yang ini?" tanya Tuhan.

"Andrew..." aku menundukkan kepala, merasa malu untuk menyebut anakku sebagai sebuah beban.

"Tetapi, Tuhan, ia sangat hiperaktif. Ia tidak bisa diam seperti yang lain, ia bahkan membuatku sangat kelelahan. Ia selalu terluka, dan orang lain yang membalutnya berpikir akulah yang menganiayanya. Aku berteriak kepadanya selalu. Mungkin suatu saat aku benar-benar menyakitinya..."

"AnakKu," Tuhan berkata. "jika kau percayakan kepadaKu, aku akan memperbaharui kekuatanmu, dan jika engkau mengijinkan Aku untuk mengisimu dengan Roh Kudus, aku akan memberikan engkau kesabaran."

Kemudian Ia mengambil beberapa kerikil dari bebanku.

"Ya, Tuhan.." aku berkata sambil menarik nafas panjang.

"Kerikil-kerikil itu memang kecil. Tetapi semua itu adalah penting. Aku membenci rambutku. Rambutku tipis, dan aku tidak bis membuatnya kelihatan bagus. Aku tidak mampu untuk pergi ke salon. Aku kegemukan dan tidak bisa menjalankan diet. Aku benci semua pakaianku. Aku benci penampilanku!"

"AnakKu, orang memang melihat engkau dari penampilan luar, tetapi Aku melihat jauh sampai ke dalamnya hatimu. Dengan Roh Kudus, kau akan memperoleh pengendalian diri untuk menurunkan berat badanmu. Tetapi keindahanmu tidak harus datang dari luar. Bahkan, seharusnya berasal dari dalam hatimu, kecantikan diri yang tidak akan pernah hilang dimakan waktu. Itulah yang berharga di mataKu."

Bebanku sekarang tampaknya lebih ringan dari sebelumnya.

"Aku pikir aku bisa menghadapinya sekarang," kataku,

"Yang terakhir, berikan kepadaKu batu bata yang terakhir." kata Tuhan.

"Oh, Engkau tidak perlu mengambilnya. Aku bisa mengatasinya."

"AnakKu, berikan kepadaKu." Kembali suaraNya membuatku luluh. Ia mengulurkan tangaNya, dan untuk pertama kalinya Aku melihat lukaNya.

"Tetapi Tuhan, bebanku ini kotor dan mengerikan, jadi Tuhan....Bagaimana dengan tanganMu? TanganMu penuh dengan luka!!"

Aku tidak lagi memperhatikan bebanku, aku melihat wajahNya untuk pertama kalinya. Dan pada dahiNya, kulihat luka yang sangat dalam... tampaknya seseorang telah menekan mahkota duri terlalu dalam ke dagingNya.

"Tuhan," aku berbisik. "Apa yang terjadi dengan Engkau?"

MataNya yang penuh kasih menyentuh kalbuku.

"AnakKu, kau tahu itu. Berikan kepadaku bebanmu. Itu adalah milikKu. Aku telah membelinya."

"Bagaimana?"

"Dengan darahKu"

"Tetapi kenapa Tuhan?"

"Karena aku telah mencintaimu dengan cinta abadi, yang tak akan punah dengan waktu. Berikan kepadaKu."

Aku memberikan bebanku yang kotor dan mengerikan itu ke tanganNya yang terluka. Beban itu penuh dengan kotoran dan iblis dalam kehidupanku : kesombongan, egois, depresi yang terus-menerus menyiksaku. Kemudian Ia mengambil salibku kemudian menghempaskan salib itu ke kolam yang berisi dengan darahNya yang kudus. Percikan yang ditimbulkan oleh salib itu luar biasa besarnya.

"Sekarang anakKu, kau harus kembali. Aku akan bersamamu selalu. Ketika kau berada dalam masalah, panggillah Aku dan Aku akan membantumu dan menunjukkan hal-hal yang tidak bisa kau bayangkan sekarang."

"Ya, Tuhan, aku akan memanggilMu."

Aku mengambil kembali bebanku.

"Kau boleh meninggalkannya di sini jika engkau mau. Kau lihat beban-beban itu? Mereka adalah kepunyaan orang-orang yang telah meninggalkannya di kakiKu, yaitu Joan, Paula, Debra, Ruth... Ketika kau meninggalkan bebanMu di sini, aku akan menggendongnya bersamamu. Ingat, kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."

Seketika aku meletakkan bebanku, cahaya itu mulai menghilang. Namun, masih kudengar suaraNya berbisik, "Aku tidak akan meninggalkanmu, atau melepaskanmu."

Saat itu, aku merasakan damai sekali di hatiku.


Sumber: Air Hidup

Labels:

Donnerstag, 21. August 2008

Maen Bola lagi

Pada ngerumpi sebelum latihan

Awas jangan saling mendahului!

Patrick lagi pemanasan nih...

Hari ini Patrick kembali latihan Bola dan kali ini lebih banyak lagi yang dateng dari hari sebelumnya jadi lebih asyik latihan dan mainnya karena ada lawannya. Dan inilah hasil jepretan nyokapnya Patrick dari jarak jauh.

Labels:

Mittwoch, 20. August 2008

Latihan Bola

Setelah liburan sekolah hari ini Patrick mulai latihan bola lagi walau cuaca agak berangin dan dingin tetep aja mesti nganterin, kali ini kita berdua yang nganterin biasanya sih gantian jadi salah satunya bisa ngerjain apa di rumah soalnya lumayan juga dari jam 17.00 ampe jam 18.30 baru kelar.
Kali ini rame banget karena semua group jadi satu sampe tempatnya kurang saking banyak anggota sepak bola yang latihan termasuk para pengantarnya karena hari selasa kemaren nggak ada jadinya di jadiin satu hari ini makanya jadi rame konde.


Kemaren aku dan hubby dah beliin Patrick sepatu lagi ama triko karena yang lama dah kekecilan makanya dah mesti di pensiunin ke orang lain daripada di buang kan sayang wong masih bagus. Patrick seneng banget hari ini bisa nendang bola sesuka hatinya tanpa ada yang ngelarang seperti di rumah, abisnya kalau di dalem rumah ada bola nggak mungkin di diemin begitu aja lha payahnya kan jadi ribut karena tendang sana tendang sini terus banyak benda-benda di rumah yang rusak kena tendangn bola walau benda purbanya nggak seberapa tapi mesti belajar, makanya di dalem rumah bola verboten banget alias (di larang).

Kalau di lapangan Patrick kan bisa mengapresiasikan tendangannya tanpa takut ada barang yang pecah asal aja jangan ampe bola ketendang kepala orang yang lagi nonton atau nganterin anaknya bisa berabe dan habis di omelin apalagi orang sini waduh pedes seperti sambel.

Ahkirnya tersalur juga keaktifan Patrick dengan maen bola soalnya dia tuh geraknya banyak nggak isa diem (aktif) kadang kalau bertamu gitu nggak enak aja ama yang punya rumah karena dia susah diem maunya main sama anak-anak lain kesana kemari, kalau tuan rumahnya dodol dan nggak suka anak yah repot bawaannya melotot matanya kaya kodok dan monyong bibirnya nyaingin mandra. Ada lho yang seperti itu pokoknya dia nggak memaklumi anak-anak itu aja, makanya kalau bertamu ke orang aku milih-milih aja kalau yang nggak suka anak atau pengen rumahnya tetep bersih atau agak dodol mendingan berpikir 1000 kali daripada entar di cerita di belakang mendingan nggak bawa anak atau nggak dateng sekalian kalau tanpa anakku dah gitu aja daripada pusing, kalau rumahnya nggak mau kotor ya nggak usah terima tamu atau perabotnya di bungkus plastik aja buat tontonan dewe.

Yah itulah dunia bermacam-macam karakter orang yang kadang nggak bisa di mengerti dan samin istilah jawanya karena perubahan sosial, ekonomi dan budaya kadang jadi sombong dan merasa paling sempurna dan paling punya padahal sama-sama makan nasi pecel minum air putih dan tidur di kasur aja bisa cepat berubah karakter dan sifatnya, tapi banyak juga orang-orang yang apa adanya walau keadaan sekarang berbeda dan lebih baik dari sebelumnya tapi tetap merunduk seperti padi dan nggak neko-neko dan sangat memahami karena sama-sama memiliki anak atau berumah tangga yachh....begitulah manusia kalau nggak ada cerita apa kata dunia?.

Tapi egal yang penting anak dan keluarga tetap nomer satu apa yang orang lain bilang masuk telinga kanan dan keluar lagi dari telinga kiri nggak usah di gubris entar bikin sakit hati aja makanya tetap bersyukur aja dan minta tuntunan Tuhan supaya tetap menjadi diri sendiri tanpa harus ngikut-ngikut trend yang ada.

Btw kembali ngomongin latihan bola tadi malah lebih asyik si Patrick latihan seminggu dua kali hari selasa dan kamis kalau hari ini ektra gantinya hari selasa tapi mulai minggu depan kembali seperti semula. Pokoknya yang penting Patrick seneng aja main Bola dan ketemu ama temen-temen di KG atau temen-temen baru supaya lebih bisa beradaptasi di lingkungan luar schoolnya dan nyokapnya juga ada kegiatan keluar anter jemput lumayan ikutan olah raga juga.

Labels:

Dienstag, 19. August 2008

Ke Malaysia



Hari ini adek gw yang bontot Finsa berangkat ke Solo naik bis dari UNI bersama rombongan yang akan di berangkatkan ke Malaysia untuk Beasiswa study banding selama dua minggu.
Sebelumnya adek gw akan di berangkatkan ke Thailand bulan Mei lalu tapi karena sesuatu hal yang katanya soal biaya dari departemen yang ngurusin jd tertunda-tunda walah......biasa itu nggak kaget kalau untuk biaya negara ada aja alasannya tapi kalau untuk kantong sendiri mana ketehe dech. Terang aja adek gw sewot dah nyerah abis alias nggak berharap karena janji-janji manis mlulu bikin kuciwa buanget pokoknya, tapi gw sebagai kakak tetep ngasih dukungan supaya dia tetep bersabar dan tetep berdoa minta sama Tuhan karena jangan pernah lupa kalau rencana manusia itu bukan rencana Tuhan.

Dan sekarang karena kesabaran dan ketekunan adek gw dia di berangkatkan ke Malaysia buat gw malah lebih seneng ke Malaysia daripada Thailand mo cari apa disana?? kalau Malaysia kan lebih keren juga kayaknya lebih maju gitu, dan lagian dia berangkat rombongan jadi nggak takut sendiri di sana namanya adek cowok atu-atunya kalau kuatir yach maklum aja.

Yang penting dah ada bekal...bahasa inggris dan uang saku he..he..he....terus untuk disananya dah terorganisasi makanya nggak takut kesasar atau kelaparan Thanks You Lord buat semua berkat sehingga Finsa bisa berangkat untuk study banding di negara lain, biarlah tanganmu sendiri yang menopang dan memimpin dia selama di sana dan menjalani semua kegiatan yang ada.

Besok dia terbang jam 08.45 dari Bandara Adi Sumarmo Solo dengan Air Asia terus di sana selama dua minggu, semoga disana Finsa bisa banyak belajar dan menimba ilmu dari negara tetangga dan kelak dia menjadi orang yang berhasil di masa depannya mengingat cita-citanya yang tinggi Ya..Tuhan Engkau mendengar seruan anakmu dan kiranya Engkau sendiri yang menuntun Finsa supaya semua cita-citanya terkabul dan ingatkan dan sadarkan dia senantiasa supaya Finsa tidak tinggi hati atas keberhasilanya melainkan ajar Finsa untuk tetap mengucap syukur atas apa yang sudah dia terima dan dapatkan dan selalu melihat darimanakah semuanya itu berasal kalau bukan berkat daripada Engkau, terima kasih Tuhan buat kasihmu sehingga Finsa bisa ke Malaysia.

Labels:

Acara ultah hubby







Berhubung lagi males nulis makanya aku posting aja foto-fotonya aja yachh.......awas siapin handuk biar kagak ngeces dot com he..he..he...

Labels:

Mittwoch, 13. August 2008

Happy Birthday Papa


"Love birthday" - Congratulations

All love wishes to you for your birthday, you well let it go

All great love for your birthday, have a nice day

All the best and love for you, warm Geburtstagsgruesse

All love and good luck and fun to your birthday

All love and good, success and pleasure to your round Birthday

Labels:

Montag, 11. August 2008

"Hingga Tetes Terahkir"

Pasar malam dibuka di sebuah kota. Penduduk menyambutnya dengan gembira. Berbagai macam permainan, stand makanan dan pertunjukan diadakan. Salah satu yang paling istimewa adalah atraksi manusia kuat. Begitu banyak orang setiap malam menyaksikan unjuk kekuatan otot manusia kuat ini. Manusia kuat ini mampu melengkungkan baja tebal hanya dengan tangan telanjang. Tinjunya dapat menghancurkan batu bata tebal hingga berkeping-keping. Ia mengalahkan semua pria di kota itu dalam lomba panco. Namun setiap kali menutup pertunjukkannya ia hanya memeras sebuah jeruk dengan genggamannya. Ia memeras jeruk tersebut hingga ke tetes terakhir. ' Hingga tetes terakhir', pikirnya.Manusia kuat lalu menantang para penonton : "Hadiah yang besar kami sediakan kepada barangsiapa yang bisa memeras hingga keluar satu tetes saja air jeruk dari buah jeruk ini!"Kemudian naiklah seorang lelaki, seorang yang atletis, keatas panggung. Tangannya kekar. Ia memeras dan memeras... dan menekan sisa jeruk... tapi tak setetespun air jeruk keluar.

Sepertinya seluruh isi jeruk itu sudah terperas habis. Ia gagal. Beberapa pria kuat lainnya turut mencoba, tapi tak ada yang berhasil.Manusia kuat itu tersenyum-senyum sambil berkata : "Aku berikan satu kesempatan terakhir, siapa yang mau mencoba?" Seorang wanita kurus setengah baya mengacungkan tangan dan meminta agar ia boleh mencoba. "Tentu saja boleh nyonya. Mari naik ke panggung. "Walau dibayangi kegelian di hatinya, manusia kuat itu membimbing wanita itu naik keatas panggung. Beberapa orang tergelak-gelak mengolok-olok wanita itu. Pria kuat lainnya saja gagal meneteskan setetes air dari potongan jeruk itu apalagi ibu kurus tua itu. Itulah yang ada di pikiran penonton. Wanita itu lalu mengambil jeruk dan menggenggamnya.

Semakin banyak penonton yang menertawakannya. Ia memegang sebelah pinggirnya, mengarahkan amas jeruk ke arah tengah, demikian terus ia ulangi dengan sisi jeruk yang lain. Ia terus menekan serta memijit jeruk itu, hingga akhirnya memeras... dan "ting!" setetes air jeruk muncul terperas dan jatuh diatas meja panggung. Penonton terdiam terperangah. Lalu cemoohan segera berubah menjadi tepuk tangan riuh."Nyonya, aku sudah melakukan pertunjukkan semacam ini ratusan kali. Dan, banyak orang pernah mencobanya agar bisa membawa pulang hadiah uang yang aku tawarkan, tapi mereka semua gagal. Hanya Anda satu-satunya yang berhasil memenangkan hadiah itu. Boleh aku tahu, bagaimana Anda bisa melakukan hal itu?""Begini," jawab wanita itu, "Aku adalah seorang janda yang ditinggal mati suamiku. Aku harus bekerja keras untuk mencari nafkah bagi hidup kelima anakku. Jika kau memiliki tanggungan beban seperti itu, kau akan mengetahui bahwa selalu ada tetesan air walau itu di padang gurun sekalipun. Kau juga akan mengetahui jalan untuk menemukan tetesan itu. Jika hanya memeras setetes air jeruk dari ampas yang kau buat, bukanlah hal yang sulit bagiku".Selalu ada tetes setelah tetesan terakhir.

Aku telah ratusan kali mengalami jalan buntu untuk semua masalah serta kebutuhan yang keluargaku perlukan. Namun hingga saat ini aku selalu menerima tetes berkat untuk hidup keluargaku. Aku percaya Tuhanku hidup dan aku percaya tetesan berkatNya tidak pernah kering, walau mata jasmaniku melihat semuanya telah kering. Aku punya alasan untuk menerima jalan keluar dari masalahku. Saat aku mencari, aku menerimanya karena ada Pribadi yang mengasihiku."Bila anda memiliki alasan yang cukup kuat, Anda akan menemukan jalannya", demikian kata seorang bijak.

Seringkali kita tak kuat melakukan sesuatu karena tak memiliki alasan yang cukup kuat untuk menerima hal tersebut. (Bits&Pieces, The Economics Press)."Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang disorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." (Matius 7:7-11)


Sumber : Air Hidup

Labels:

Dienstag, 5. August 2008

"SENTUH HATIKU"

BETAPA KUMENCINTAI
SEGALA YANG T'LAH TERJADI
TAK PERNAH SENDIRI JALANI HIDUP INI
SELALU MENYERTAI

BETAPA KUMENYADARI
DI DALAM HIDUPKU INI
KAU SLALU MEMBERI RANCANGAN TERBAIK
OLEH KARENA KASIH

REFF :
BAPA, SENTUH HATIKU, UBAH HIDUPKU
MENJADI YANG BARU
BAGAI EMAS YANG MURNI
KAU MEMBENTUK BEJANA HATIKU

BAPA, AJARKU MENGERTI SEBUAH KASIH
YANG SELALU MEMBERI
BAGAI AIR MENGALIR
YANG TIADA PERNAH BERHENTI

Labels:

Montag, 4. August 2008

"Great Buddy Award"


We would like to thank Tiga Jagoan to who has tagged me with a very nice tag "Great Buddy Award" Rules :

• Save the image above to be forwarded;

• Choose several person ;

• Give the reason why do you choose those person.


And we would like to forward this tag to; Ruben and Ochin, Jeslyn and Andrew The reason for all of them, to make us keep in touch as our mom did....Love You All.......muachhhh.

Labels:

Sonntag, 3. August 2008

Hubby Datang

Semalem hubby dateng dari Spanyol setelah dua minggu tugas disana ehem....ehem......kangen euii.....walau sering sms dan telponan tapi tetep aja ada rasa beda gitu kalau belum ketemu langsung orangnya, seperti jaman pacaran jarah jauh dulu kalau ketemu langsung rasanya di perut ada kupu-kupunya yang terbang kesana-kemari pokoknya campur aduk rasa nih peyut, sekarangpun gitu kalau abis di tinggal beberapa minggu kalau ketemu juga masih punya perasaan yang sama mello abis dech.

Semalem hubby dateng jam 12 malem naik taxi dari bandara abisnya mo naik kereta males dia dah capek lagian di Madrid to late hampir 4 jam walahh ya bosenlah nunggu kelamaan di bandara Madrid.

Patrick saat itu dah tidur walau sebelumnya ngeyel pengen nunggu daddynya pulang tapi tidak tertahankan kantuknya makanya langsung molor di kasur air. Hubby dateng langsung nenggok bucil yang tertidur pulas kata hubby kangen banget and makin gede aja dia yach kalau dah beberapa hari nggak ketemu tapi tetep aja masih langsing. Lha gimana nggak langsing makan banyak tapi banyak gerak dan mungkin pembakaran tubuh Patrick terlalu cepat makanya kagak jadi daging, buatku sich no problemo yang penting dia sehat luar dalem walau badannya kurus di bandingkan anak-anak lain yang badannya sebomber karena kebanyakan makan tapi sedikit bergerak.

Seperti biasa kalau hubby dari LN pasti ada deh bingkisan kecil yang dia bawa buat aku dan terutama buat si Patrick padahal aku dah bilang nggak mesti harus bawa beginian tapi ya tetep aja nekat dot com, tapi namanya di beri yang tetep berterima kasih walau apapun bentuk dan nilainya yang penting perhatiannya itu tak bisa di ukur dengan apapun danke....danke....schatz.

Dan entar lagi mo reyen ah oleh-oleh dari hubby karena bentar lagi mo ke Ultah Party Julian temen schoolnya si Patrick daripada refot binggung beliian kado apa? makanya aku beliin voucher mainan atau pakaian supaya milih sendiri.

Labels:

Freitag, 1. August 2008

Potong Rambut


Seminggu yang lalu dah ngejar-ngejar mamanya pengen di potongin rambutnya, karena Patrick paling risi kalau rambutnya dah mulai geli-geli di telinga makanya kamis kemaren langsung aja menuju ke Salon langganan mama yang letaknya di kota.

Kita berangkat naik kereta kota sekitar jam 10.00 eh disana dah antri kaya uler karena duduknya dah pada ngelingker gitu, aku nanya Patrick apa besok aja potongnya dan dateng lebih pagi gitu biar nggak ngantri lama eh.......dianya kagak mau ya wis lah kalau Patrick nggak bosen dan mau sabar nunggu cuman ya itu nyokapnya yang nggak betah dan kepanasan karena cuaca di luar emang lebih dari 30 grad waktu itu.


Pelanggan yang lain dah pada grusa-grusu istilah jawanya tapi anak gw tetep cool aja sambil mainan mobil-mobilan yang dia bawa dari rumah. Hmmm.......ahkirnya tiba juga giliran si Patrick setelah dua jam menunggu sampe pantat mamanya pedes semua hampir copot karena kelamaan duduk. Cewek yang mau motong rambut si Patrick namanya Jenny anaknya cantik, aku sih terserah aja sapa yang mau nanganin kagak ada special yang penting giliran gw udah itu aja, sebelum di potong Patrick di keramasin dulu sambil di shampo dan di pijit-pijit kepalanya, mungkin karena keenakan dia ampe merem melek dan bilang " Hmm....mama herrlich " (sangat bagus/enak sekali) sampe pada ketawa para pelanggan dan yang kerja di salon denger Patrick ngomong gitu.

Jam 12.00 pas kita keluar dari salon Puji Tuhan ucapku karena dah bosen kalau sampe nunggu 2 jam gitu coba kalau hubby ikut pastilah ngajak cabut jalan-jalan dan nunggu besoknya tapi berhubung yang mau di potongin OK aja makanya aku juga sabar menunggu.

Jenny seneng banget nanganin Patrick karena dia diem dan nurut aja suruh ngapain maka dari itu waktunya juga nggak kebuang dan pelanggan yang lain juga berterima kasih karena Patrick kilat dan cepat selesai, dengan 13 euro bayar dan 2 euro tips Patrick happy banget dan keluar salon dengan wajah segar bak potongan army.

Labels: